Kini kabarnya, situs tersebut mulai memasukkan pasar Asia sebagai tujuan ekspansi selanjutnya.
Situs ini terlebih dahulu meluncurkan jasanya di Jepang pada bulan Juni lalu, dan secara mengejutkan berhasil menjaring hampir setengah juta anggota dalam kurun waktu tiga bulan.
Hal ini oleh Noel Biderman, CEO situs tersebut, disebut sebagai peluncuran tersukses yang pernah dialami situs tersebut. Selanjutnya, AshleyMadison.com meluncurkan perluasan situsnya di Hong Kong pada bulan Sepetmber lalu.
Walaupun negara-negara Asia cenderung konservatif, menurut Biderman, hal itu tidak menghilangkan sama sekali keinginan untuk berselingkuh.
Saat ini jumlah anggota aktif di bekas koloni Inggris tersebut berjumlah lebih dari 80 ribu orang, membuatnya menjadi peluncuran tersukses secara per kapita dan menurut Biderman merupakan sebuah bukti permintaan yang kuat akan situs tersebut.
Sementara banyak negara Asia bersikap konservatif terhadap isu perselingkuhan, Biderman mengaku tidak merasa terganggu dalam melebarkan bisnisnya tersebut.
"Kami hanya mencoba untuk membantu kebiasaan seluruh orang di dunia untuk menjalin hubungan dengan berbagai orang baru, khususnya dengan lawan jenis," ujar Biderman menjelaskan.
Situs ini memberikan beban biaya keanggotaan hanya kepada anggota pria, sedangkan untuk wanita, tidak ada biaya keanggotaan sama sekali.
"Inilah DNA perusahaan kami, yakni untuk mengubah kebiasaan sosial di mana kami berusaha menempatkan wanita sebagai pemimpin dan pria sebagai pengikutnya," lanjut Biderman.
Di Hong Kong, biaya keanggotaan pria dikenakan sebesar 360 dolar HK (sekitar Rp533 ribu) yang cukup digunakan untuk melakukan chatting dengan 20 wanita yang berbeda.
Biderman menegaskan bahwa situs yang didirikannya tersebut tidak bermaksud membuat para anggotanya untuk berselingkuh, melainkan sebagai sebuah platform bagi para individual menikah untuk menjalin dan meluaskan komunikasi dengan lebih banyak orang.
Bahkan di Jepang, di mana legal bagi pria untuk mencari hiburan seksual di luar rumah, Biderman mengaku mendesain situsnya untuk dapat digunakan oleh para wanita penghibur dalam menawarkan jasanya kepada para anggota pria.
AshleyMadison.com berencana untuk melakukan ekspansi ke 10 hingga 11 negara Asia lainnya sebelum Juni 2014, termasuk yang terdekat yaitu meluncurkannya di Taiwan.
Namun, negara seperti China dan Korea Selatan, menurut Biderman, termasuk yang cukup sulit untuk dimasuki. Di China, pemerintah selalu berada di garda depan untuk menyaring arus keluar masuk informasi, dan hal ini menjadi ganjalan bagi situs tersebut untuk dapat menjamin keamanan data-data para anggotanya.
Sedangkan di Korea Selatan, perselingkuhan dianggap sebagai sebuah kegiatan zinah dan merupakan sebuah pelanggaran hukum yang memiliki undang-undang terkait. Hal ini membuat Biderman harus berkonsultasi secara teliti dengan para advokat setempat untuk merancang konsep situs yang sesuai dengan hukum negeri ginseng tersebut tanpa harus menanggalkan DNA perusahaannya.
Walaupun diklaim sebagai salah satu situs kencan terbesar di dunia, masih banyak media menolak situs tersebut untuk beriklan karena alasan isu yang dianggap tabu bagi masyarakat luas.
Beberapa media yang menolak iklan AshleyMadison.com beriklan adalah Facebook, jaringan televisi Fox, dan stasiun televisi NBC yang menolak mentah-mentah pengajuan situs tersebut untuk beriklan di jam tayang Super Bowl yang merupakan spot iklan televisi termahal di Amerika Serikat.
Kodokoala: Internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar