Sebuah keadaan yang sangat memprihatinkan bagi para pedagang kecil di pasar tradisional, kegelisahan mereka para pedagang bermodal pas pasan bisa kita maklumi tatkala mereka berhadapan secara head to head dengan pemilik toko dengan fasilitas dan barang yang lebih besar.
Di Indonesia khususnya di Pulau Jawa bahkan mungkin hampir di seluruh pelosok tanah air kita akan dengan mudah menemukan yang namanya Indomaret dan Alfamart. Kedua mini market ini seolah pasangan sejoli yang tidak bisa dipisahkan, dimana keduanya senantiasa hidup berdampingan bak romeo dan juliet.
Keberadaan dua toko waralaba tersebut benar benar sudah mengkhawatirkan, mereka bertebaran dimana mana hingga ke kampung kampung di seluruh pelosok tanah air. Ironisnya lagi, pemerintah yang dalam hal ini adalah Memperindag seolah olah tidak peduli dengan nasib pedagang kecil dengan terus menerus mengeluarkan izin pendirian mini market tanpa pertimbangan.
Di daerah ane sendiri yang namanya Indomart dan Alfamart bertebaran di hampir seluruh pelosok desa dan kecamatan. Bahkan banyak juga di beberapa kecamatan yang jumlah tokonya bisa lebih dari 10 toko.
Yang lebih gila lagi, di daerah ane terdapat beberapa toko bernama alfamart yang keduanya saling berdepan depanan, inikan sinting namanya. Belum lagi seterunya Indomaret yang juga hanya berjarak puluhan meter saja.
Parahnya lagi keberadaan dua toko tersebut sangat dekat bahkan berhadapan langsung dengan pasar pasar tradisional, selain itu banyak juga toko yang dengan sengaja dibangun untuk menjegal para pembeli masuk pasar tradisional.
Ini keterlaluan namanya, bukankah dalam beberapa peraturan disebutkan bahwa minimarket dibangun harus jauh dari pasar tradisional?
Pada beberapa kasus banyak kontra dan perisitiwa yang terjadi berkaitan dengan persoalan pembangunan mini market. Di beberapa daerah sering terjadi aksi demonstrasi dan pengrusakan mini market oleh masyarakat yang dianggap membunuh usaha rakyat kecil.
Kodokoala: Berita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar